Beberapa hari yang lalu tepatnya 6 mei 2016, saya mengalami sedikit masalah dengan keseimbangan dan menyebabkan saya terjatuh dan tepat menghantamkan mata kiri saya ke sudut kursi jati tua yang berada di ruang keluarga dirumah saya.
Alhasil, seketika itu juga saya rasakan nyeri namun tidak begitu terasa dan saya diamkan dan melanjutkan aktifitas seperti biasa. Sampai pada beberapa jam setelah kejadian tersebut nyeri yang saya rasakan bertambah dengan diiringi sedikit pusing dan produksi air mata yang hanya terjadi di mata kiri saya, saat itu juga saya menghampiri cermin untuk melihat kondisi bengkak yang terjadi sudah separah apa, namun begitu terkejut ketika saya melihat bahwa bola mata saya bagian putihnya (sklera) mengalami bercak merah dan menyelimuti hapir setengahnya.
Berhubung saya sendiri adalah seorang perawat (meski tidak bekerja dirumah sakit untuk saat ini, hehehe) saya langsung bertanya kepada teman" dan dosen saya semasa kuliah dahulu, dan tepat saja tebakan saya sebelumnya perdarahan tersebut bukan berasal dari iritasi ataupun sklera itu sendiri.
"Bercak merah pada mata saya ini disebut juga dengan perdarahan subkonjungtiva atau bahasa kerennya Subconjungtival bleeding"
Pada konjugtiva mata manusia terdapat pembuluh-pembuluh darah halus yang disebut pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan oksigen bagi sel-sel konjungtiva mata. Konjungtiva adalah bagian pada bola mata yang berwarna putih sedangkan garis-garis merah halus itulah kapiler-kapiler dari pembuluh darah.
Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva terjadi secara spontan tanpa ada penyebab yang pasti karena perdarahan ini datang dari pembuluh darah konjungtiva. Sering kali orang malah menemukan adanya perdarahan subkonjungtiva ketika ia terbangun di pagi hari ketika bercermin. Kebanyakan perdarahan subkonjungtiva yang spontan justru diperhatikan pertama kali oleh orang lain yang memandang mata kita.
Beberapa hal berikut bisa saja menghasilkan perdarahan subkonjungtival yang spontan:
Bersin;
Batuk;
Muntah;
Menggosok mata;
Trauma (perlukaan);
Tekanan darah tinggi;
Kelainan perdarahan;
Atau kelainan medis yang menyebabkan perdarahan atau menghambat mekanisme penjendalan darah.
Perdarahan subkonjungtiva juga dapat terjadi bukan secara spontan dan merupakan akibat dari infeksi mata yang parah, trauma terhadap kepala atau mata, atau setelah operasi mata atau kelopak mata.
Lebih banyak tidak ada gejala spesifik yang berkaitan dengan suatu perdarahan subkonjungtiva selain terlihat darah pada bagian putih mata.
Sangat jarang orang merasakan nyeri saat perdarahan dimulai. Ketika perdarahan pertama kali terjadi, Anda mungkin mengalami rasa tidak nyaman atau “rasa ada sesuatu” di di mata atau di balik kelopaknya. Ketika perdarahan selesai, beberapa orang masih merasakan iritasi yang sedang atau semata-mata rasa tidak nyaman yang membuat dia selalu membawa pikirannya untuk mengamati matanya sendiri.
Perdarahan sendiri adalah sesuatu yang pasti, wilayah merah terang yang berbatas tegas berada di sklera. Dalam area itu biasanya seluruh bagian putih tertutupi oleh darah.
Pada kasus perdarahan subkonjungtiva yang spontan, tidak ada darah yang keluar dari mata. Semisal Anda menempelkan secara halus tisu yang steril pada bola mata, maka tidak ada darah yang menempel pada tisu.
Perdarahan akan tampak meluas/membesar dalam 24 jam pertama setelah onset (pertama kali terjadi) dan secara perlahan berkurang ukurannya bersamaan dengan darah diserap kembali.
ini lah yang terjadi pada mata saya, karena saat beberapa jam saya merasa area merahnya tampak meluas, ternyata ini adalah hal yang wajar terjadi.
Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. Biasanya, pemulihan terjadi utuh, tanpa adanya masalah jangka panjang, sama seperti memar ringan pada kulit. Seperti memar, suatu perdarahan konjungtiva dapat berubah warna (lebih sering dari merah menjadi oranye kemudian kuning) sebagaimana proses sembuhnya. Bedanya karena pada konjungtiva lapisannya transparan, jadi perubahan warnanya tidak mirip pada memar di mana kita melihat melalui kulit.
Dengan postingan ini saya hanya berharap bantuan kepada teman-teman pembaca semoga saja kondisi mata saya ini dapat segera sembuh, karena nanti tepatnya pada tanggal 14 mei 2016 nanti saya akan menikah (sssst dengan orang yang tuliskan dipostingan pertama di blog saya, Alhamdulillah).
Muhammad Haarys Idris
Read More >>